Memalukan! Mencontek Tes Kerja Online dengan AI

 Memalukan! Mencontek Tes Kerja Online dengan AI

 



Sangat memalukan bahwa (beberapa?) kandidat pekerjaan menggunakan AI untuk menjawab pertanyaan dalam tes online selama proses rekrutmen. Alih-alih menunjukkan keterampilan dan pengetahuan mereka sendiri, mereka mengandalkan kecerdasan buatan untuk menghasilkan jawaban, yang berarti mereka menipu perusahaan dan juga diri mereka sendiri.

Perilaku ini tidak hanya tidak jujur, tetapi juga menunjukkan rasa tidak percaya diri. Jika seorang kandidat benar-benar memiliki kualifikasi yang diperlukan, mereka seharusnya mampu menjawab pertanyaan sendiri. Menggunakan AI menunjukkan bahwa mereka ragu dengan kemampuan mereka sendiri dan lebih memilih jalan pintas daripada berinvestasi dalam pembelajaran dan peningkatan diri yang nyata.

Lebih dari sekadar ketidakjujuran, strategi ini adalah kesalahan besar yang justru menunjukkan kurangnya kecerdasan mereka. Banyak perekrut dan perusahaan sudah menyadari tanda-tanda jawaban yang dihasilkan oleh AI dan dapat dengan mudah mendeteksinya. Jawaban ini sering kali memiliki struktur yang terlalu umum, tidak memiliki wawasan pribadi, dan kadang-kadang justru memberikan respons yang tidak relevan atau terlalu sempurna sehingga terlihat tidak alami. Akibatnya, alih-alih berhasil menipu sistem, para kandidat ini justru menunjukkan ketidakmampuan mereka sendiri.

Selain itu, bahkan jika seseorang berhasil lolos tes dengan cara curang, mereka pasti akan kesulitan ketika diminta untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi kerja nyata. Kecurangan mungkin bisa membantu melewati tahap seleksi awal, tetapi itu tidak akan membantu mereka menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, atau memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Pada akhirnya, mereka hanya menjebak diri sendiri dalam kegagalan.

Menggunakan AI sebagai alat pembelajaran adalah hal yang wajar, tetapi menggunakannya untuk mencontek adalah tindakan yang berbeda. Pekerjaan diperoleh melalui usaha, kejujuran, dan kemampuan yang sesungguhnya—bukan dengan mengandalkan mesin untuk berpura-pura tahu. Perusahaan menghargai integritas, dan tidak ada seorang pun yang bisa membangun karier yang sukses dengan kebohongan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Amerika dalam Layanan Perang Ekonomi --Oleh: Patrick HOUYOUX, LL.M. ULB, Brussels, Trinity College, Cambridge, UK. President of PT SYDECO--

White Paper: Advancing Cybersecurity through Kernel Immunization. --By Patrick HOUYOUX, LL.M. ULB, Brussels, Trinity College, Cambridge, UK. President – Director PT SYDECO--

Tips Keamanan Siber Penting untuk Pemula --Oleh: Patrick HOUYOUX, LL.M. ULB, Brussels, Trinity College, Cambridge, UK. President of PT SYDECO--